Kamis, 22 Agustus 2013

MBLAQ


mblaq
Profil MBLAQ | Plus Foto Biodata Personel - MBLAQ atau singkatan dari Music Boys Live in Absolute Quality dalah boyband asal Seoul, yang diproduseri Rain. MBLAQ mulai muncul ke hadapan publik pada 9 Oktober 2009, usai merilis single perdananya, "Oh yeah". Inilah profil singkat dan foto para personelnya: 
Yang Seung Ho
Leader and vocalist
Lahir: 16 Oktober 16 1987



Jung Byung Hee
Main vocalist
Lahir: 6 November 1987



Lee Chang Sun
Vocalist
Lahir: 7 February 1988



Pak Sang Hyoun
Vocals and sub-rapper
Lahir: 7 Oktober 1990



Bang Cheol Yong
Main rapper
Lahir: 10 Maret 1991




sumber

B2ST / BEAST


Personil BEAST

Yong Jun Hyung


Stage name/ nick name : poppin’ dragon/ yong goon
Education : anyang art high school (graduated)
DOB : 19 Desember 1989
Height : 179 cm
Weight : 64 kg
Blood Type : O
Specialty : dancing
Hobbies : writing lyrics, watching movie
poppin dragon adalah mantan personil dr grup xing.. dalam beast dia dikenal sebagai mommy, because he nags a lot…dia ikut andil pembuatan lirik lagu dalam album beast terutama dibagian nge-rap nya..dia juga meng-aransemen lagu ‘Muzik’ milik nya 4 minute..
Jang Hyun Seung



Stage name/ Nick name : So-1 / lancho (rancho)
DOB : 3 September 1989
Height : 176 cm
Weight : 58 kg
Education : ansan information industry high school (graduated)
Blood Type : B
Specialty : beatbox, working hard
Hobbies : bowling, web surfing
mungkin ngga banyak yang tau, kalo so-1 ini adalah mantan personil dari Big Bang.. dia dikeluarin diepisode ke sembilan dalam acara dokumentasinya big bang, alasannya karena menurut YG entertainment, so-1 ini pemalu…
Lee Ki Kwang



Stage name/ Nick name : AJ (ace junior) / holly 2
DOB : 30 Maret 1990
Height : 174 cm
Weight : 58 kg
Education : seoul art college
Blood Type : A
Specialty : Dancing
Hobbies : watching movies, sports, excercising, dancing
AJ sudah 4 tahun menjadi trainee JYPE.. dia nge-fans banget sm TaeYang nya Big Bang, Omarion, dan Usher..

Yang Yo Seob


Nick name : Yang yo, Siksin, endorphins
DOB : 5 Januari 1990
Education : Dong-ah institute of media and arts
Height : 174 cm
Weight : 54 kg
Blood Type : B
Specialty : vocals, beatbox, eating well
Hobbies : writing lyrics
dia ini teman sma dan back up dancer nya AJ dan memiliki bakat mengeluarkan suara burung dan menirukan mimik wajah orang..

Son Dong Woon

Nickname : sonseuko, 16D
DOB : 6 Juni 1991
Education : Hanyoung High School
Height : 181 cm
Weight : 64 kg
Blood Type: A
Specialty : Piano, chinese
Hobbies : writing lyrics, reading books




Yoon Doo Joon

Position : leader, rapper
Nick name: 3 sec sharing
DOB : 4 Juli 1989
Education : kyung hee cyber university
Height : 180 cm
Weight : 61 kg
Blood Type: A
Specialty : vocals, rap, soccer
Hobbies : listening to hip hop + r&b, soccer, and playing games
dia pernah jadi salah satu kandidat dari hot blood nya JYPE..
FACTS:
1. Do Joon ini sbg rapper.. sekarang kulia di Kyunghee Univ (bujut dah ntu kampus dibanjiri artiis, pengen kuliaah disana tapi pasti mahal) Dia adalah seorang peserta pelatihan dari JYP. Dia ditampilkan dalam dokumenter Mnet Yeolhyeolnama (Korea: 열혈 남아, Hot Blooded Men) dengan 2AM dan 2PM tapi dieliminasi. Dia kemudian ditransfer ke sister company JYP Entertainment, Cube Entertainment. Sebelum debutnya dengan BEAST, ia mengikuti audisi untuk High Kick Through the Roof dan ditawari peran dalam sinetron, tetapi menolaknya untuk fokus pada karir musiknya. Dia menjadi anggota berbagai reality-seri Danbi, bagian segmen MBC’s Sunday Night-up.
Doo Joon adalah fitur di video musik AJ “Nunmuleul Dakko” (Korea: “눈물 을 닦고”, ” Wiping the Tears “) sebagai rapper bersama dengan Jun Hyung sebelum mereka memulai debutnya sebagai bagian dari BEAST. Dia juga seorang rapper untuk lagu Gavy NJ “Sun Flower”.
Doo Yoon Joon bekerja sama dengan Shin Saekyung pada iklan untuk merek premium jeans, Buckaroo..
2. Seung Hyun mendapat perhatian media ketika ia mencoba untuk bergabung dengan Big Bang, tapi gagal. Ia menerima banyak perhatian dari manajemen ketika BEAST sedang dibentuk, sebagai hal pertama yg hrs lakukannya adalah memperhatikan berat badan Hyun Seung.
3. Sebelum bergabung sebagai anggota BEAST, Jun Hyung pertama kali adalah anggota Xing, yang dikenal dengan nama panggung sebagai Poppin ‘Dragon. Dia tercatat memiliki gaya rambut yang tidak biasa. Jun Hyung juga muncul dalam video musik AJ “눈물 을 닦고” (“Wiping the Tears “) sebagai rapper besama Doo Joon.
Jun Hyung adalah rapper yg tampil dalam debut solo single Hyuna “Change”. Jun Hyung bersama dengan 4minute juga ditampilkan dalam “Heard ‘Em All” untuk versi Asia Amerie tentang album In Love & War. Dia juga seorang rapper untuk lagu K. Will “Present”.
4. Yo Seob adalah vokalis utama BEAST. Tercatat sebagai “cute” member BEAST, berbagai gaya rambut-nya telah menerima banyak perhatian, dibandingkan dengan seorang Pitta Fairy dan Shih Tzu. Seob Yo adalah mantan M Boat entertainment (sebuah perusahaan adik mantan YG Entertainment) trainee sebelum ia dipindahkan ke Cube Entertainment. Ia juga dikenal karena video yang dibuat dirinya dan juga parodi. Dia adalah seorang penari untuk video musik cadangan AJ “눈물 을 닦고” (“Wiping the Tears “) dan ” Dancing Shoes “. Dia juga tampil sebagai penari cadangan ketika AJ sedang mempromosikan ” Dancing Shoes “.
5. Ki Kwang awalnya merupakan peserta pelatihan di bawah JYP. Ia kemudian dipindahkan ke adik perusahaan JYP, Cube Entertainment di mana dia awalnya memulai debutnya sebagai penyanyi solo oleh stagename itu, “AJ”. Cube Entertainment kemudian memutuskan untuk mengajak dia bergabung BEAST. Lee Gi Kwang, yang aktif dan dikenal sebagai SeHo di MBC High Kick Through the Roof, terpilih sebagai MC untuk segmen MBC’s Sunday Night Hot Brothers.
Gi Kwang ada didalam video musik Will K. untuk lagu, Present.
6. Dong Woon dilatih selama dua tahun oleh JYP Entertainment dan dia juga anggota terakhir yang bergabung di BEAST..
7. Lee ki kwang, hampir mirip RAIN!
8. saat di interview dan ditanya siapa member yg paling baik dalam dance, semua member BEAST memilih Lee Ki kwang, tapi hanya Lee Ki Kwang yg memilih Hyun Seung..
9. Lee Ki Kwang juga memiliki tubuh yg paling bagus di BEAST
10. Doo Joon adlh member yg paling sering berinteraksi dgn B2uties secara online…
11. Yoseob adlh member yg paling cute..
12. Lee Ki kwang adalah member yg paling malas bangun kalo uda ditempat tidur.



10 tim terbaik sepanjang masa


10 Tim Terbaik Sepanjang massa

10 Klub Terbaik Sepanjang Masa:

1. Real Madrid
Legenda:  Alfredo Di Stefano, Raul, Ferenc Puskas
Gelar: 31 La Liga, 17 Copa del Rey, 8 Supercopa Spanyol, 9 Champions League, 1 Piala Super Eropa, 2 Europa League dan 3 Piala Dunia Antarklub.
Bintang:  Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, Iker Casillas

2. AC Milan
Legenda: Paolo Maldini, Franco Baresi, Gunnar Nordahl
Gelar: 17 Serie A, 5 Copa Italia, 7 Champions League, 2 Piala Winners, 5 Piala Super Eropa dan 4 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Nesta, Alexandre Pato, Andrea Pirlo, Ronaldinho

3. Liverpool
Legenda: Ian Callaghan, Ian Rush, Alan Hansen
Gelar:  18 Premier League, 7 Piala FA, 15 Community Shield, 5 Champions League, 3 Europa League, dan 3 Piala Super Eropa.
Bintang: Fernando Torres, Steven Gerrard

4. Bayern Munich
Legenda: Franz Beckenbauer, Gerd Muller, Karl-Heinz Rummenigge
Gelar: 22 Bundesliga, 15 DFB-Pokal, 4 Piala Super Jerman, 4 Champions League, 1 Europa League, 1 Piala Winners, dan 2 Piala Dunia Antarklub
Bintang: Arjen Robben, Franck Ribery, Ivica Olic

5. Ajax Amsterdam
Legenda: Johan Cruyff, Dennis Bergkamp, Marco Van Basten
Gelar:  29 Eredivisie, 18 Piala Belanda, 7 Johan Cruijff Shield, 4 Champions League, 1 European League, 1 Piala Winners, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Luis Suarez, Maarten Stekelenburg, Siem de Jong

6. Barcelona
Legenda: Migueli, Rivaldo, Cesar Rodriguez
Gelar: 20 La Liga, 25 Copa del Rey, 9 Piala Super Copa Spanyol, 3 Champions League, 4 Piala Winners, 4 Europa League, 3 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Lionel Messi, Xavi, Carles Puyol

7. Inter Milan
Legenda: Giacinto Facchetti, Giuseppe Bergomi, Christian Vieri
Gelar:  18 Serie A, 6 Coppa Italia, 5 Supercoppa Italia, 3 Champions League, 3 Europa League dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang:  Javier Zanetti, Wesley Sneijder, Samuel Eto'o

8. Manchester United
Legenda:  Bobby Charlton, George Best, Eric Cantona
Gelar: 18 Premier League, 11 Piala FA, 18 Community Shield, 3 Champions League, 1 Piala Winners,  1 Piala Super Eropa dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Ryan Giggs, Paul Scholes, Wayne Rooney

9. Benfica
Legenda: Eusebio, Rui Costa, Zlatko Zahovic
Gelar: 32 Liga Portugal, 24 Piala Portugal, 4 Piala Super Portugal, 2 Champions League dan  Europa League.
Bintang: Nuno Gomes, Luisao, Javier Saviola

10. Juventus
Legenda: Dino Zoff, Michel Platini, Pavel Nedved
Gelar: 27 Serie A, 9 Coppa Italia, 4 Supercoppa Italia, 2 Champions League, 3 Europa League, 1 Piala Winners, 1 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini

Sejarah Liverpool


Sejarah Liverpool

   Oke para LIVERPUDLIAN  nih saya kasih tau sejarah nya klub kesayangan kita yaitu LIVERPOOL FC

Salah satu klub tersukses di Inggris Raya. Didirikan pada 1892 akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John Holding sebagai Presiden Club yang juga pemilik stadion Anfield. Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool FC sampai sekarang. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui ada dua tim bernama Everton. Akhirnya pada bulan Juni 1892 John Houlding pun akhirnya memilih nama Liverpool FC. Liverpool menjelma kekuatan serius di kompetisi sepakbola Inggris.
Pada musim pertamanya, Liverpool FC berhasil menjuarai Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris pada musim 1893/94. Pada musim pertamanya di Divisi II Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League ). Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (musim 1900/01), Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Liverpool FC sukses meraih juara liga 2 musim berturut-turut yaitu musim 1921/22 dan 1922/23, namun tidak mendapatkan tropi lagi sampai musim 1946/47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meskipun akhirnya mereka dikalahkan Burnley 1-0. Setelah mengarungi Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Liverpool FC mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim 1953/54.
Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan ‘The Boot Room’ yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota ‘Boot Room’ lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, ‘King’ Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. ‘King’ Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Perginya ‘King’ Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu ‘pass and move’. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut ‘Spice Boys’. Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai ‘joint manager’. Tetapi Roy Evans merasa tidak cocok bekerjasama dengan Gerard Houllier, sehingga mengundurkan diri pada bulan November 1998. Setelah menjadi manajer tunggal, Houllier merombak total tim dengan memasukan pemain seperti : Sami Hyypia, Stephan Henchoz, Markus Babbel, Dietmar Hamann, Gary McAllister dan Emile Heskey. Selain muncul bintang muda Michael Owen, Houllier juga berhasil mempromosikan bakat muda dengan talenta luar biasa bernama Steven Gerrard. Tahun 2001 menjadi tahun terbaik Liverpool FC setelah mengalami kemerosotan prestasi di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004 Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA. Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA, Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai ‘Final-nya Gerrard’ dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya ‘King’ Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town. Selain itu Liverpool FC menghadapi ancaman pengurangan 9 poin dari FA bila tidak bisa menyelesaikan situasi internal. Akhirnya pada bulan Januari 2011 Liverpool FC dan Roy Hodgson sepakat untuk mengakhiri kerjasama dan posisi manajer selanjutnya dijabat oleh ‘King’ Kenny Dalglish untuk yang ke 2 kalinya sampai akhir musim.
Tepatnya 8 Januari 2011 ‘King’ Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya. Walaupun pada pertandingan perdana mengalami kekalahan di Piala FA, tetapi ‘King’ Kenny Dalglish berhasil mengembalikan performa pemain dan ciri khas ‘pass and move’ Liverpool FC. Buktinya ‘King’ Kenny Dalglish berhasil mengangkat Liverpool FC dari zona degradasi ke posisi 6 klasemen sementara Liga Inggris. Hasil ini tidak lepas dari keberanian ‘King’ Kenny Dalglish untuk menjual pemain bintang seperti Fernando Torres kemudian membeli Luis Suarez dari Ajax Amsterdam dan Andy Caroll dari Newcastle United. Keberanian dalam hal memasang pemain muda seperti : Martin Kelly, Jay Spearing dan Danny Wilson pun layak diacungi jempol. Raihan inilah yang membuat banyak pihak mendesak agar ‘King’ Kenny Dalglish di kontrak secara permanen sebagai manajer Liverpool FC.

10 stadion terbaik di indonesia


10 STADION TERBAIK DI INDNESIA


1. Gelora Bung Karno
 Image
Kota: Jakarta, DKI Jakarta
Dibangun: 8 Februari 1960 (Renovasi 2007)
Kandang: Tim Nasional Indonesia dan Persija Jakarta
Kapasitas: 88.083 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A
Sejarah Singkat
Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah komplek olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta. Komplek olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, presiden pertama Indonesia, yang merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan komplek olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi pada masa Orde Baru, nama komplek olahraga ini diubah menjadi Istora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama komplek olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No.7 Tahun 2001.
Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini, merupakan salah satu stadion yang terbesar di dunia. Pembangunan stadion ini didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS. GBK pada mulanya dibangun untuk menyelenggarakan Asian Games IV tahun 1962.
Pada saat Indonesia menjadi salah satu tuan rumah Piala Asia tahun 2007, stadion ini direnovasi dengan mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 orang.
2. Gelora Sriwijaya Jakabaring
 Image

Kota: Palembang, Sumatera Selatan
Dibangun: Tahun 2001
Kandang: Sriwijaya FC
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion Gelora Sriwijaya yang terletak di daerah Jakabaring, Palembang ini merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia. Dibangun dalam rangka persiapan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah PON XVI tahun 2004 yang menunjukkan keseriusan daerah ini dalam menyambut dan menyukseskan event empat tahunan tersebut. Kini pasca-PON stadion ini digunakan klub juara Copa Indonesia dan juara Liga Indonesia tahun 2007, Sriwijaya FC, sebagaihomebase klub tersebut.
Stadion ini juga pernah digunakan sebagai tuan rumah pertandingan kualifikasi dan perebutan tempat ke-3 Piala Asia 2007 mewakili stadion Indonesia selain Gelora Bung Karno. 
3.    Stadion Palaran
 Image
Kota: Samarinda, Kalimantan Timur
Dibangun: Tahun 2005
Kandang: Persisam Putra Samarinda
Kapasitas: 50.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Madya (Olimpic)
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion ini diproyeksikan untuk menyelenggarakan PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton. Stadion ini merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
4. Gelora Bung Tomo
Image 

Kota: Surabaya, Jawa Timur
Kapasitas: 50.000 orang
Tipe stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion Gelora Bung Tomo yang terletak di Surabaya Barat ini merupakan kandang dari Persebaya 1927 Surabaya yang sekarang merumput di Liga Primer Indonesia (LPI). Stadion ini diresmikan pada bulan Mei tahun 2010 yang lalu.
5.    Stadion Nasional
Image 
Kota: Pekanbaru, Riau
Dibangun: Tahun 2009
Kapasitas: 43.000 kursi.
Tipe Stadion: Stadion Madya (Olympic)
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion Nasional mulai dibangun pada tahun 2009 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012. Stadion ini merupakan stadion utama event tersebut. Dengan arsitektur modern stadion ini nantinya akan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia.
6.    Stadion Dompak
 Image
Kota: Tanjung Pinang (Pulau Dompak),          Kepulauan Riau
Dibangun: Dalam tahap pembangunan
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A 
Sejarah Singkat
Stadion Utama Tanjung Pinang ini diperkirakan selesai tahun 2012 dan nantinya akan menjadi salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.
8.    Stadion Gedebage
Image
Kota: Bandung, Jawa Barat
Dibangun: Masih dalam tahap perencanaan
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung untuk menjalani partai kandang menggantikan Stadion Jalak Harupat. Stadion Gedebage kelak akan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia.
9.    Stadion Perjiwa
Image
Kota: Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Dibangun: Tahun 2007, masih dalam tahap penyelesaian
Kapasitas: 35.000 orang
Tipe stadion: Stadion Madya (Olimpic)
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion Perjiwa jika sudah rampung seratus persen maka stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Palaran ataupun GBK. Selain lapangan standar Eropa, stadion ini akan dilengkapi atap model knock down, yaitu atap yang bisa diatur membuka dan menutup secara digital.
10. Stadion Taman BMW
Image
Kota: Jakarta, DKI Jakarta
Dibangun: Dalam tahap pembangunan, diperkirakan selesai tahun 2020
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Modern
Kategori: A
Sejarah Singkat
Stadion Taman BMW (Bersih Manusia dan ber-Wibawa) merupakan kandang masa depan klub Persija Jakarta. Dapat dibayangkan apabila stadion ini selesai sesuai dengan perencanaan yang telah ada, stadion ini tidak akan kalah dengan Allianz Arena di Jerman maupun Emirates Stadium di Inggris.

10 kiper yang legendaris


10 Kiper Terbaik Yang Legendaris


Penjaga gawang atau sering disebut Kiper (dalam sepak bola) adalah salah satu posisi dalam berbagai olahraga berkelompok seperti sepak bola, hoki dan polo air. Tugas seorang penjaga gawang adalah mencegah bola masuk ke gawang. Penjaga gawang adalah palang pintu terakhir bagi lawan sebelum memasukkan bola ke gawang.

Sejarah mencatat penjaga gawang yang mempunyai prestasi luar biasa, dan menjadi kiper legendaris, ini dia :

1. Lev Yashin (Uni Soviet/Russia)
Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama ini, karena pemain ini pun sudah meninggal. Ia memiliki refleks yang bagus dan cepat saat menepis bola. Selama berkarir dalam sepak bola, dia juga banyak memenangkan piala. Ia juga telah menepis lebih dari 150 tendangan penalti. Namun, pada tahun 1986 ia mengalami hal yang tragis. Cedera lutut kaki kanannya yang sangat parah, membuat dokter terpaksa mengamputasi kakinya dan empat tahun kemudian ia meninggal setelah mengalami komplikasi dalam pembedahan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYineCiswOd2NNfpU_A5uYya6GkjY1wPYaOCW5xRQPEKQ1ll3LoFYrtkeswlGPu87sIDOWc3xAvZGytcXAc_WPknFrlILk3wRA1t9DXpXE84fx3TLam3TdyzCyHXKUGav2wqXk29kEgh92/s1600/1.jpg

2. Gordon Banks (Inggris)
Gordon Banks adalah kiper paling hebat sepanjang masa versi Soccer Blog. Ia membuktikan dengan kemampuannya yang sungguh hebat dengan bakat yang luar biasa. Ia pernah menepis sundulan Pele pada piala dunia 1970 yang sudah 90% hampir masuk. Itu dinobatkan sebagai penyelamatan terhebat sepanjang masa dan Pele sendiri mengakuinya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQazhyphenhyphenMpPTMZYnVUpJ7ZFfGW_E7jBcvaism9rJpcD2SoAfoLrwruk8TD-8sa6hyvhAQqX1irixBk9yVNAlTNFd42TBAFb2Dp_IpFt-93XAjhSqIh8HGOyFR08JOcBhfY3O4pduPLFBnVLS/s1600/2.jpg

3. Peter Schmeichel (Denmark)
Peter Schmeichel merupakan kiper terhebat karena karirnya yang sukses dan kemampuannya yang fantastis. Dengan badan tinggi besar, ia membawa Manchester United meraih treble winner pada musim 1997-1998 dan membawa Denmark juara Piala Eropa 1992. Ia pun juga telah mendapat predikat kiper terbaik dunia empat kali pada tahun 1992, 1993, 1997, 1999.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_v_Z3X3rXu-ZeoiMM2EpGl8PmZoXpUeFjitkYPJzU_JW9xVML0cGq_tV1LKRbvi5hbH0p_OK-wada_MFMMLABDQhynsUS-I_aLgyWjkgSirlK2ITSJ_z5DovfFNzY6TLZDk6jB1hcl6lA/s1600/3.jpg

4. Dino Zoff (Italia)
Dino Zoff adalah salah satu legenda Italia dan Juventus. Ia juga merupakan salah satu kiper yang masih bermain pada saat usia 41 tahun untuk tim nasional dan clubnya. Ia pun telah mepersembahkan 6 gelar Serie A kepada Juventus dan 1 piala dunia kepada tim nasional italia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitJPPHwkQJKb9rWVcQFY0g7YcFXWsKZ83pO2Dg4IVDEp3mImZAlNIEMOlg9mrhFVJ8K0R9QZ6LNBMozkNkQU9Qnm2Lt90bG9XYSxG-foOFsm9M3NaCqsNE5luyZkyLaCo_ac29V-9kZrUz/s1600/4.jpg

5. José Luis Chilavert (Paraguay)
José Luis Chilavert mungkin adalah kiper profesional yang paling sering membuat gol. Terbukti dengan 67 gol yang sudah dibuatnya selama berkarir menjadi kiper. Pada tahun 1999, ia memecahkan sejarah dengan mencetak hat-trick pertama yang dilakukan oleh kiper. Dia juga telah mendapat gelar kiper terbaik tahhun 1995, 1997, dan 1998. (kiper apa striker nih)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSbFLgvvPFgW67BzFb3P0DBRTxq5P-LYy8qIUvOUNzEDqjV_FtfsLel8oeo0KVNSXRE3WgsEI4pZawDOxvj4oGXhJ_ilYKCSUlVUhMi7py8JS4_Jg5f6dAwEjJ8R23BfUn3YCgD9SNnw_G/s1600/5.jpg

6. Van Der Sar (Belanda)
Van Der Sar memang salah satu kiper terhebat sepanjang masa. Ia masih bermain sampai umur 40 tahun (musim 2010-2011) untuk membela Manchester United. Bersama Paul Scholes dan Ryan Giggs yang sama-sama sudah tua, mengantarkan MU menjuarai berbagai gelar. Ia menjaga gawangnya dengan tubuh yang tinggi dan tangannya yang panjang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLGImFPOgY_UFtBFINKWduWxGmWtfhUJisN0hsHkiCCzivvBETX0_EBFL730W3r2AHtkP20uN2MzeZXfOJdvT_WxrPJWz1913NdSBHlLLBLrdiBhGQN9PjYvUGsdOF41OFlWauqkXIFlrC/s1600/6.jpg

7. Claudio Taffarel (Brazil)
Claudio Taffarel dinobatkan sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa karena banyak gelar yang dipersembahkannya kepada tim nasional Brazil. Dengan membawa Brazil menang piala dunia 1994 dan membawa Brazil ke final pada 1998 (walaupun kalah 3-0 oleh Prancis di final) serta ia juga mengantarkan Brazil juara Copa America pada tahun 1989 dan 1997. Selain itu dia juga memiliki skill yang mumpuni sebagai kiper.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0uE6EkwW3u3V8uoLAydIzP_-ic0iL9sCVdMbMpv77uULefPpqgdD9oTvuXfkR0AO-PA3Ly7v7mZzDZboyd4QDiM0QWsvBstmI_fKWiD-o1YKsC72iiDYtMlH9EQrBQ4sk37gfXeoVJHWU/s1600/7.jpg

8.David Seaman (Inggris)
seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Inggris. Dia pernah membela klub utamanya seperti Peterborough United, Birmingham City, Queens Park Rangers, Arsenal, dan Manchester City. Ia pensiun karena peristiwa naas yang menimpanya yaitu cedera bahu yang tidak bisa sembuh saat membela Manchester City. Ia mendapat penghargaan the MBE di tahun 1977 atas keberhasilannya menjadi kiper terbaik yang pernah membela klub dan Timnas sepak bola Inggris. Di timnas Inggris, dia bermain 75 kali.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTzLb0M5z1dJhuKg2cXGv6YMUvGTa3xt0UsRm8ZjApmnYnDCp3jfXMaXAc30TGl9bmyVcVyXd9-jJMS_W6m1ef7IrseXZI0qoeydsGKhvg7RZAc8m3nzK1AdCREXr8VKGfcqsgyrn9wZMM/s1600/8.jpg

9.Gianluigi Buffon
Kiper yang berpostur 193 Cm ini sering juga di panggil "Superman" karena aksinya di lapangan seperti seorang superman yang terbang untuk menyelamatkan bola-bola yang mengarah ke gawangnya.SuksesItalia di Piala Dunia 2006 di Jerman tak bisa di palingkan dari perannya. sepanjang turnamen itu, the Superman benar-benar menunjukan sebagai Kiper nomor 1 Dunia saat ini karena hanya kebobolan 2 gol, satu gol bunuh diri di semifinal melawan tuan rumah Jerman dan satu gol penalti di final yang di ceploskan oleh Zinedine Zidane. tak salah jika FIFA selaku pihak penyelenggara PD2006 memberikan penghargaan Lev Yashin Award (Penghargaan Untuk Kiper Terbaik di PD).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6cRFW-YBC-buLDfNQy-k6wf8WuGGv5q7SeVgT-y5zcn4-qLOaPpjzfG4nZPfyKMNLUbgTUFFYfukRVjOiiSOPA8lImh6QsiOnhjq96_4mEVx_bSiQ7YXFjHjCr6w5KFfGJN1YL8QbTr3-/s1600/9.jpg

10.Oliver Kahn
penjaga gawang Jerman yang bertinggi badan 188 cm dan 86 kali memperkuat negaranya. Ia bermain untuk negaranya (sejak 1995) dan klub Bayern Munich (sejak 1994) dan 429 kali tampil untuk klub tersebut. Dia berjuluk King Kahn atau Kahn, the Titan karena cara bermain sepak bolanya. a juga berpartisipasi di Euro 1996, Euro 2000, dan Euro 2004 serta di Piala Dunia 1994, Piala Dunia 1998, Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006. Pada Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2006 ia bukan menjadi kiper utama tapi hanya sebagai kiper pilihan kedua skuad negaranya. Oliver Kahn merupakan salah satu legenda terbesar dalam sejarah sepak bola di Jerman dan dunia. Ia merupakan kiper yang sangat tangguh, memiliki daya juang yang tinggi dan kepemimpinan yang tegas. Terbukti ia mampu menyabet gelar kiper terbaik dunia versi IFFHS pada tahun 1999, 2000, dan 2002, serta menjadi kapten di Timnas Jerman (2001-2004) dan Bayern Munich (2002-2008).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizVnYWa32jwtIbWPjZBHbYDnKoUgdFOKsK4a8z50VZQ6UqYrzMJPMeAIsMvIbIYiHjk7oJmwHLKkckCuEcd1ijnoUI1vX9sm6FcUzE17_qTVb4vAUiMgGUKg8ab_nHVKTP8E9W2FQiVH8w/s1600/10.jpg